Batik, Warisan Leluhur Yang Tak Boleh Luntur
Minggu, 29 Oktober 2017 17:28:44 - oleh : eko

Batik, Warisan Leluhur Yang Tak Boleh Luntur


Orientasikan Batik Sejak Usia Dini, Misi Ra Nasih dengan luncurkan FnR Mom Baby and Kids Store
Bangkalan, kabarsuramadu.com - Batik merupakan aset karya budaya yang menjadi identitas khas suatu daerah. Bahkan negara secara khusus mengakui bahwa batik memiliki makna filosofis yang sangat mendalam bagi masyarakat Indonesia. Seperti yang diungkapkan Pramono Anung, sekretaris kabinet dalam acara peringatan Hari Batik Nasional pada 3 Oktober 2017 .
"Batik merupakan perekat bangsa sekaligus menjadi simbol persatuan. Dengan berbatik, tidak ada lagi strata sosial, kaya maupun miskin, karena batik menunjukkan kolektivitas dan kebersamaan," ujarnya.
Nah, hal senada juga diungkapkan oleh KH. Mohammad Nasih salah satu pengasuh pondok pesantren (ponpes) Syaichona Moch Cholil Bangkalan. Batik dengan segudang ke-khas-an di setiap daerah merupakan warisan budaya yang perlu untuk dilestarikan. Demikian juga kabupaten Bangkalan dengan batik Tanjung Bumi yang dimiliki, sudah barang tentu menjadi kewajiban untuk menularkan warisan budaya ini kepada generasi penerus, bahkan sejak usia dini.
"Nah, salah satu terobosan yang bisa kami lakukan adalah dengan mengenalkan batik pada kreasi busana anak-anak. Tujuannya tidak lain yakni untuk melestarikan budaya warisan leluhur kita ," ujar Ra Nasih - sapaan akrab kia muda yang juga owner FnR Mom, Baby and Kids Store yang baru diluncurkan Sabtu (29/10) siang kemarin.
Bersama Fiky Aisyah, fashion desainer sekaligus sang Istri, Ra Nasih berobsesi mengenalkan batik Tanjung Bumi kepada lingkup khalayak yang lebih luas. Terbukti dalam satu dekade terakhir, sejumlah event fashion mode dan show mulai dari tingkat regional dan nasional dia ikut berpartisipasi. Dan hampir seluruhnya dia membawa kreasi batik Tanjung Bumi sebagai karya masterpiece-nya.
Acara peluncuran toko FnR Mom, Baby and Kids Store itu diresmikan wakil ketua DPRD Bangkalan, KH. Abdul Latief Amin Imron. Serta dihadiri wakil Bupati Ir. Mondir Rofii dan beberapa ulama, diantaranya salah satu pengasuh Ponpes Nurul Cholil, KH. Hasyim Zubair Munthasor dan juga Ketua PC NU Bangkalan KH. Makki Nasir.
Dengan diluncurkannya toko FnR Mom, Baby and Kids Store, Ra Nasih berharap terobosan ini mampu menjawab tantangan masa depan akan lestarinya batik Tanjung Bumi serta memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya ibu-ibu akan busana putra-putrinya yang sekaligus mengorientasikan budaya batik sejak usia dini. (krs)

| More

Berita "Madura" Lainnya