Warga Rembang Minta Pabrik Semen Segera Dibangun
Kamis, 25 September 2014 18:25:53 - oleh : aditya

Warga Rembang Minta Pabrik Semen Segera Dibangun

 

Semarang, kabarsuramadu.com - Sedikitnya 350 orang warga Rembang yang berasal dari desa-desa di "ring satu" lokasi tapak pabrik semen PT Semen Indonesia (SMI) berunjukrasa di kantor Gubernur Jateng di Semarang. Mereka menyatakan dukungannya agar pabrik semen segera dibangun. Dengan menumpang enam buah bus besar dari Rembang, ratusan warga mendatangi Kantor Gubernur di Jl Pahlawan. Mereka mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tidak ragu untuk mendukung segera dibangunnya pabrik semen di lingkungan mereka. Mereka membawa puluhan poster, antara lain "Pabrik Semen Ojo Diganggu", "Pokoke Pabrik Semen Kudu Ono", "Kami Butuh Investor untuk Lapangan Pekerjaan", "Wes Ora Pingin Melarat Rembang Ono Pabrik Semen", dan lain-lain.
Dari kantor gubernur, warga melanjutkan aksinya ke Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Jl. Abdurahman Saleh yang berjarak 7 km. Juru bicara warga Adi Purwoto dalam orasinya menegaskan, warga Rembang khususnya yang tinggal di "ring satu" lokasi tapak, mendukung pabrik semen segera dibangun. Warga berasal dari Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu serta Desa Kajar, Timbrangan dan Tegaldowo di Kecamatan Gunem. 'Kami juga berharap agar dapat bekerja di pabrik tersebut,' ujar Adi. Adi lebih lanjut mengatakan, pembangunan pabrik juga dapat memberikan dampak ikutan bagi masyarakat setempat, selain juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Rembang.
Menurut Adi, warga juga mengharapkan bantuan program bina lingkungan dari PT Semen Indonesia berupa bantuan pendidikan, kesehatan, sarana-prasarana, keagamaan, seni budaya, pelestarian alam, pengentasan kemiskinan dan pinjaman dana untuk usaha kecil. Alasan mendukung pembangunan pabrik semen, kata Adi, yakni karena lahan yang ditambang merupakan lahan batu kapur yang tandus. 'Lagi pula, di lokasi tapak telah ada penambangan tradisional yang beroperasi puluhan tahun,' tegasnya.
Selain itu, pihak PT Semen Indonesia juga telah melakukan sosialisasi kepada warga, tokoh masyarakat, ulama dan pemerintah daerah setempat, dan perizinan pembangunan pabrik sudah sesuai prosedur yang berlaku. 'Kalau izinnya saja sudah keluar dan sesuai prosedur yang ditetapkan, mengapa tidak segera dibangun?" tukasnya.
Suharti, warga lainnya mewakili puluhan ibu-ibu yang berunjukrasa menambahkan, warga lokasi tapak pabrik pada umumnya mendukung pembangunan pabrik Semen Indonesia. Dia mengaku prihatin dengan aksi sebagian ibu-ibu di sana yang membangun tenda penolakan. 'Kami berharap mereka segera pulang. Kami berharap pabrik segera dibangun dan dapat meningkatkan taraf hidup warga,' tegasnya.
Suharti berharap majelis hakim PTUN untuk menolak gugatan sebagian warga terhadap gubernur terkait pemberian izin pembangunan pabrik semen. 'Kami berharap hakim dapat mempertimbangkan keputusannya, agar pembangunan pabrik tidak berlarut-larut,' tegasnya.
Sementara itu di Rembang sebanyak 50 orang yang menamakan dirinya Kaum Pencari Kerja dan LSM Semut Abang juga menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Rembang. Aksi demo tersebut menuntut Pemkab Rembang agar memperjuangkan nasib kaum pencari kerja untuk dapat bekerja di Pabrik Semen Indonesia tanpa adanya persyaratan yang membebani , Selain itu mereka juga menuntut PT Semen Indonesia apabila beroperasi wajib mengutamakan tenaga kerja lokal.
Koordinator Aksi Suparno menjelaskan atas kondisi itu kami kaum pencari kerja terus berupaya mendukung iklim Investasi yang ada di Kabupaten Rembang, seperti pembangunan Pabrik Semen Indonesia, kendati masih ada pro dan kontra, kami tetap mendukung berdirinya Pabrik Semen Di Kabupaten Rembang.
Menyikapi adanya aksi tersebut, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng, Ir Teguh Dwi Paryono MT yang dihubungi saat berada di Kanada mengatakan, pembangunan pabrik semen dapat terus berjalan, kendati masih ada sebagian warga yang menolak. 'Insya Allah jalan terus,' tegas Teguh.
Sementara itu Budi Sulistijo, Pakar Geoteknik, Hidrologi dan Lingkungan Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan bahwa lokasi penambangan dan pabrik Semen Indonesia di Rembang, sudah memenuhi seluruh kaidah dan syarat perijinan penambangan yang ditentukan pemerintah. Dalam proses feasibility study yang dilakukan untuk memperoleh ijin tersebut, dapat dipastikan bahwa lokasi penambangan dan pabrik Semen Indonesia tidak berada di Kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo. Sehingga, tidak akan merusak kawasan yang memang dilindungi berdasarkan aturan pemerintah tersebut.
"Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti ITB, tidak ada sumber mata air dan goa di lokasi penambangan dan pabrik Semen Indonesia di Rembang. Selain itu, area penambangan yang dilakukan Semen Indonesia di Rembang, dilakukan di zona kering dan bukan di zona transisi maupun zona jenuh. Sehingga tidak akan mengurangi cadangan air tanah yang kedalamannya jauh di bawah tanah," tegas Budi.(*)

 

 

| More

Berita "Bisnis" Lainnya